Hi there!
I think it’s not too late to define my 2015 resolutions. Masih Januari tho?! Yup, ini kebiasaan lumrah menyambut tahun baru dengan membuat resolusi yang ingin dicapai di tahun ini, dan di akhir tahun kita evaluasi apakah resolusi itu sudah tercapai, still halfway there, or stay a whole fat year as resolution.
Whatever your resolutions are, I suggest writing it down just to reminds you of what the thought back earlier on that year. Aku sendiri suka terkejut sama apa yang aku tulis awal tahun. Sometimes I forgot but in the end had done things without realizing it was on the list. Sometimes I forgot and in mid-year-resolution-evaluation (baca: lagi nggak ada kerjaan liat-liat agenda) apa yang kita tulis di list mengingatkan apakah kita still on the right track, or we need to change the strategy, or just “abort mission”. But mostly, I forgot and laughed at betapa noraknya resolusi yang aku buat. Buat kalian yang skeptis sama resolusi, I knew you actually has some ambitions on your mind, cuma kalian yang nggak mau mengakui itu sebagai resolusi. Sejenis anti-mainstream padahal dalam hatinya mainstream bingit. Hehe, becanda..
Di antara semua hasrat dan keinginanuntuk menguasai dunia tahun 2015, selain menjadi seksi dan lebih rajin, aku juga pingin punya hobi. Yup, HOBI. Dari SD ampe sekarang uda bangkotan kalo ditanya soal hobi aku bingung mau jawab apaan. Secara nggak ada kegiatan yang bikin bahagia dan keasyikan selain nonton dan bobo. Memang iri rasanya melihat teman-teman yang mahir memainkan alat musik, cekatan dan tangkas berolah raga, punya duit banyak buat travelling ke mana-mana, dll. Tapi mulai dari jaman marathon kartun Indosiar-RCTI-SCTV tahun 90-an dan awal 2000-an ampe sekarang marathon drama Korea, aku konsisten dan persisten menyatakan tetap nonton yang paling asyik (yang senasib mana suaranya??). Tapi nggak mungkin kan kita isi di CV kalo hobi kita se-nggak-produktif itu.
Semacam dilema kalo harus menuliskan hobi di profil. Kalo aku tulis “menyanyi”, aku takut direkrut pencari bakat dan jadi terkenal. Terkenal karena bikin perdarahan telinga massal hanya dengan satu baris lagu. Jadilah “membaca” yang jadi korban. Padahal cuma suka baca komik dan majalah. Tapi komik dan majalah kan juga termasuk bahan “bacaan”, betul?! Well, excuse after excuse. I’m so good at making excuse. sigh..
Jadi setelah tenggelam sama foto online shop di instagram, one picture stab me right into my left chest just before 2014 ended. Gambarnya sih biasa aja, cuma quote yang ada di dalamnya yang dalem (*backsound “sakitnya tu di sini” by Cita Citata). Aku lupa redaksinya tapi lebih-kurangnya seperti ini:
As I read I thought,”hmm.. dokter tu hobi kok..” (excuse as usual)
On second part: Memandangi gelambir lemak di lengan dan perut, “I don’t like sports, tapi…badanku dulu tak begini, tapi kini tak langsing lagi..”
On the third part: “Nonton juga bikin khayalan yang kreatif kok..” ;p
Long story short, aku akhirnya memutuskan untuk menemukan hobiku *aispeh* biar bisa keren-kerenan cantumin di bio. Hehehe.. at least aku punya sesuatu yang bisa membuat aku bahagia untuk dilakukan, siapa tau sebenarnya aku punya bakat yang lama udah mem-fosil. Jadi nggak ada salahnya eksplorasi buat dipajang di biografi (kali aja ada yang mau buat).
Btw, setelah merenungi diri, kayaknya aku coba blogging sebagai hobi. Mumpung koneksi inet sekarang udah lumayan, trus kayaknya daripada nonton drama Korea, enak juga diselingin nulis blog. Selain itu sebenernya aku punya beberapa tulisan yang akhirnya menggantung tanpa sempat dipublish atau bahkan diselesaikan. Ada juga beberapa yang cuma jadi ide tanpa sempat dikembangkan. Makanya aku kembali aktifin blog yang lama tak terurus.
Some of you might have read my previous blog “kebookyut” (sok terkenal, jangan-jangan malah nggak ada yang tahu, lol) yang hanya bertahan terpelihara seumur jagung. Maunya sih lanjutin blog di sana karena jumlah follower yang lumayan (2biji, satu babe, satu adik) dan beberapa tulisan yang udah terpublish di sana. Tapi mengingat umur dan email yang udah nggak aktif rasanya nama kebookyut terlalu imut kalo aku pakai lagi, hehe… Sayang juga sih sebenernya, apalagi banyak tulisan yang udah susah payah aku tulis setelah bertapa di gunung hua ko. Tapi ya.. nggak apa-apa, demi visi dan misi menjadi selebritis intergalaksi (karena celeb internasional sudah terlalu mainstream), apapun akan aku jalani! Beberapa postingan di kebookyut akan aku repost di sini for the sake of memories.
Akhirnya dengan berakhirnya postingan ini, aku berharap semoga blogging bisa menjadi hobi baru yang produktif. Semoga aku bisa rajin posting. Semoga ada blogger lain yang mau jalan-jalan ke sini. Dan semoga bisa ada yang khilaf follow blog ini. I cannot promise you daily basis of post, or funny stuffs, or anything useful, tapi aku akan berusaha seenggaknya nengok blog ini sambil cari-cari inspirasi dari blog-blog lain.
Thanks folks,
Love veda..
PS: I made this post in January 2015, jadi aku nggak lagi disorientasi waktu, cuma nggak sempat posting pas januari kemarin. Jadwal pemotretan padat..
Really like this app! You may see a lot of my selfie sticker.. |
I think it’s not too late to define my 2015 resolutions. Masih Januari tho?! Yup, ini kebiasaan lumrah menyambut tahun baru dengan membuat resolusi yang ingin dicapai di tahun ini, dan di akhir tahun kita evaluasi apakah resolusi itu sudah tercapai, still halfway there, or stay a whole fat year as resolution.
Whatever your resolutions are, I suggest writing it down just to reminds you of what the thought back earlier on that year. Aku sendiri suka terkejut sama apa yang aku tulis awal tahun. Sometimes I forgot but in the end had done things without realizing it was on the list. Sometimes I forgot and in mid-year-resolution-evaluation (baca: lagi nggak ada kerjaan liat-liat agenda) apa yang kita tulis di list mengingatkan apakah kita still on the right track, or we need to change the strategy, or just “abort mission”. But mostly, I forgot and laughed at betapa noraknya resolusi yang aku buat. Buat kalian yang skeptis sama resolusi, I knew you actually has some ambitions on your mind, cuma kalian yang nggak mau mengakui itu sebagai resolusi. Sejenis anti-mainstream padahal dalam hatinya mainstream bingit. Hehe, becanda..
Di antara semua hasrat dan keinginan
Semacam dilema kalo harus menuliskan hobi di profil. Kalo aku tulis “menyanyi”, aku takut direkrut pencari bakat dan jadi terkenal. Terkenal karena bikin perdarahan telinga massal hanya dengan satu baris lagu. Jadilah “membaca” yang jadi korban. Padahal cuma suka baca komik dan majalah. Tapi komik dan majalah kan juga termasuk bahan “bacaan”, betul?! Well, excuse after excuse. I’m so good at making excuse. sigh..
Jadi setelah tenggelam sama foto online shop di instagram, one picture stab me right into my left chest just before 2014 ended. Gambarnya sih biasa aja, cuma quote yang ada di dalamnya yang dalem (*backsound “sakitnya tu di sini” by Cita Citata). Aku lupa redaksinya tapi lebih-kurangnya seperti ini:
"Find three hobbies: one that makes you money; one that makes you stay in shape; one that makes you creative."
As I read I thought,”hmm.. dokter tu hobi kok..” (excuse as usual)
On second part: Memandangi gelambir lemak di lengan dan perut, “I don’t like sports, tapi…badanku dulu tak begini, tapi kini tak langsing lagi..”
On the third part: “Nonton juga bikin khayalan yang kreatif kok..” ;p
Long story short, aku akhirnya memutuskan untuk menemukan hobiku *aispeh* biar bisa keren-kerenan cantumin di bio. Hehehe.. at least aku punya sesuatu yang bisa membuat aku bahagia untuk dilakukan, siapa tau sebenarnya aku punya bakat yang lama udah mem-fosil. Jadi nggak ada salahnya eksplorasi buat dipajang di biografi (kali aja ada yang mau buat).
Btw, setelah merenungi diri, kayaknya aku coba blogging sebagai hobi. Mumpung koneksi inet sekarang udah lumayan, trus kayaknya daripada nonton drama Korea, enak juga diselingin nulis blog. Selain itu sebenernya aku punya beberapa tulisan yang akhirnya menggantung tanpa sempat dipublish atau bahkan diselesaikan. Ada juga beberapa yang cuma jadi ide tanpa sempat dikembangkan. Makanya aku kembali aktifin blog yang lama tak terurus.
Some of you might have read my previous blog “kebookyut” (sok terkenal, jangan-jangan malah nggak ada yang tahu, lol) yang hanya bertahan terpelihara seumur jagung. Maunya sih lanjutin blog di sana karena jumlah follower yang lumayan (2biji, satu babe, satu adik) dan beberapa tulisan yang udah terpublish di sana. Tapi mengingat umur dan email yang udah nggak aktif rasanya nama kebookyut terlalu imut kalo aku pakai lagi, hehe… Sayang juga sih sebenernya, apalagi banyak tulisan yang udah susah payah aku tulis setelah bertapa di gunung hua ko. Tapi ya.. nggak apa-apa, demi visi dan misi menjadi selebritis intergalaksi (karena celeb internasional sudah terlalu mainstream), apapun akan aku jalani! Beberapa postingan di kebookyut akan aku repost di sini for the sake of memories.
Akhirnya dengan berakhirnya postingan ini, aku berharap semoga blogging bisa menjadi hobi baru yang produktif. Semoga aku bisa rajin posting. Semoga ada blogger lain yang mau jalan-jalan ke sini. Dan semoga bisa ada yang khilaf follow blog ini. I cannot promise you daily basis of post, or funny stuffs, or anything useful, tapi aku akan berusaha seenggaknya nengok blog ini sambil cari-cari inspirasi dari blog-blog lain.
Thanks folks,
Love veda..
PS: I made this post in January 2015, jadi aku nggak lagi disorientasi waktu, cuma nggak sempat posting pas januari kemarin. Jadwal pemotretan padat..
No comments:
Post a Comment